Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian
“Cara-cara Pedagang Pasar Dalam Menarik Minat Konsumen
Di Pasar Krempyeng Siwalankerto”
Fakultas Sastra
Disusun
oleh:
Muhammad
Haricahyo 611302971
Daftar Isi
I. Latar Belakang………………………………………………………………1
1. Rumusan
Masalah…………………………………….................……….3
2. Batasan
Masalah…………….………………………………..….……….3
3. Tujuan
Penelitian………………………………………………….….…..3
4. Manfaat
Penelitian…………………………………..….…………….…..3
5.
Hipotesis……………………………………………………….…………4
6.
Sistematika Penulisan………………………………………….………....4
II. Tinjauan Pustaka……………………………………………….………..…5
Landasan Teori
Teori Tentang
pemasaran…………………………………………………..…….5
A.
Fungsi Pemasaran………………………………………....……..6
A.1.
Fungsi Pertukaran………………………….……….….6
A.1.a.
Fungsi Penjualan……………….…………….6
A.1.b.
Fungsi Pembelian……….……...………...7
A.2.
Fungsi Fisis………………………….…………………8
A.3.
Fungsi Penyedia Sarana………….………...…..…..8
B.
Tujuan Pemasaran……………………….……………………….9
C.
Konsep Pemasaran…………………...….……………………….9
D. Hal-Hal yang
perlu dipertimbangkan
sebelum menerapkan Strategi
Pemasaran……………………….….……..10
E. Langkah-Langkah Penerapan
Strategi Pemasaran....….……10
F. Mengembangkan Strategi
Pemasaran dan
Bauran Pemasaran Terintegrasi…………………………….….….……..10
III. Metode Penelitian……………………………..……………….…...…….12
1. Jenis
Penelitian…………………………..………………..….….……..12
2. Lokasi
Penelitian………………………….……………..…..…………13
3. Waktu Penelitian………………………………..….……….………..13
4. Populasi dan
Sampel…………………………………..……………..13
5.
Sampel…………………………………...………….…………………..13
6.
Variabel……………………………………………….…………………13
7. Pengumpulan Data…………………………..…….…………………..14
8. Instrumen
Penelitian………….…………….….……………….……..14
IV. Pembahasan…………………………………………......………….………..14
V. Kesimpulan……….…………………..……………………..……….………..19
Daftar Pustaka……………………..……..……….…………….………20
Cara-cara Pedagang
Pasar dalam Menarik Minat Konsumen di Pasar Krempyeng Siwalankerto
I. Latar Belakang
Istilah Pasar
berasal dari bahasa Jawa, yaitu dari kata “pasaran” yang artinya lima hari.
Jadi istilah pasar adalah tempat terjadinya jual beli barang yang diadakan lima
hari sekali pada tempat tertentu (rasasejati.org). Sekarang istilah pasar
sering dikenal dalam kalangan awam merupakan tempat jual beli barang kebutuhan
sehari-hari. Dalam artian sempit, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk menukar jenis barang, dan jasa dengan menggunakan uang sebagai
alat pembayaran yang sah.
Menurut
Wikipedia.org ada beberapa tipe pasar di Indonesia yaitu pasar persaingan
sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar monopoli.
Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli
yang menjual barang yang sama sehingga tidak ada pihak yang dapat mempengaruhi
harga pasar. Contohnya adalah pasar berbagai kebutuhan pokok, pasar hasil alam
dan sebagainya. Selain itu ada Pasar Persaingan Monoplistik, yaitu pasar yang
terletak di antara dua bentuk yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli, tetapi lebih dekat ke pasar persaingan sempurna. Di pasar ini pembeli
dan penjual saling menukarkan produk yang relatif berbeda (heterogen), sehingga
peserta mempunyai sedikit kemampuan untuk menetapkan harga produknya dan tidak
ada satupun yang memiliki lebih dari 10 persen pangsa pasar. Contoh pasar ini adalah
pedagang eceran, pasar film, kaset, dll. Selanjutnya adalah Pasar Oligopoli,
adalah pasar yang antara perusahaannya memiliki ketergantungan. Sehingga
masing-masing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat juga
diartikan yaitu keadaan dimana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang
saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak dan memiliki kurang dari 40
persen pangsa pasar. Contoh dari pasar ini adalah pasar mobil, dan pembuatan
pesawat terbang. Berikutnya adalah Pasar Monopoli, adalah dimana hanya ada satu
penjual yang menguasai perdagangan barang dan jasa, sehingga pembeli tidak
dapat mendapatkan substitusinya. Dalam pasar ini tidak ada pesaing yang dapat
masuk. Yang menyebabkannya adalah sumber daya kunci dikuasai oleh satu
perusahaan tunggal, pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah
perusahaan tunggal untuk menjual dan memproduksi barang tertentu, dan
biaya-biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal
yang membuat produk itu daripada banyak perusahaan dan juga memiliki 100 persen
dari pangsa pasar. Contohnya PAM, PLN, dan Telkom.
Pasar
memiliki bebagai fungsi yang sangat membantu dalam banyak hal, beberapa
fungsinya adalah. Fungsi Distribusi Produk, yaitu menyalurkan barang/jasa yang
diproduksi oleh produsen kepada konsumen. Contohnya adalah seorang penjual di
pasar membeli kacang dari orang lain yang menanam kacang tersebut, lalu
menjualnya kepada konsumen. Kemudian adalah Fungsi Penetapan Harga/Nilai,
adalah karena adanya interaksi antara pembeli dan penjual, maka aka nada permintaan dan
penawaran antara kedua pihak. Lalu Fungsi Promosi, pasar merupakan area promosi
sempurna bagi produsen untuk memperkenalkan produk baru mereka. Dan Fungsi
Penyerapan Tenaga Kerja, yaitu selain terdapat pembeli dan penjual, di pasar
banyak terdapat pihak lain seperti tukang sapu, tukang ojek, tukang parker dan
lain sebagainya yang bekerja di pasar.
Di suatu tempat di pinggir jalan Siwalankerto
Selatan berdirilah Pasar Siwalankerto. Pasar ini buka mulai pukul 07.30 pagi
sampai dengan pukul 10.00 siang. Disana terdapat para pembeli dan penjual yang
saling berinteraksi. Ada banyak pedagang yang berjualan di Pasar Siwalankerto,
ada kurang lebih 50 pedagang mulai dari
pedagang kebutuhan pokok sampai non pokok. Ada pedagang yang aktif menawarkan
dagangannya kepada para pembeli yang sedang berbelanja, adapula yang cuma
tersenyum kepada pelanggan dan hanya baru bicara ketika ada pelanggan yang
menanyakan dagangannya tersebut. Selain itu, ada juga yang sedang bernegosiasi
harga kepada para pembeli. Negosiasi yang cukup alot menurut saya karena
pedagang itu tidak menjual kebutuhan primer melainkan menjual kebutuhan
sekunder seperti pakaian. Sejak
Indonesia dilanda krisis ekonomi di tahun 2015, keadaan ekonomi di Pasar
Siwalankerto mulai sepi terutama untuk pedagang non kebutuhan pokok seperti
baju, gerabah, dll. Meskipun begitu para pedagang tidak kehilangan akal untuk
tetap mendapatkan pelanggan. Mereka melakukan berbagai cara untuk menarik minat
konsumen, mulai dari memberikan 3S (senyum, salam, sapa) kepada konsumen hingga
ada yang melakukan ritual gaib seperti pergi ke dukun untuk penglaris usaha dan
lain sebagainya.
Kegiatan
para pedagang Pasar Siwalankerto yang unik dan beragam patut untuk diteliti
lebih lanjut mengingat persaingan dagang dengan pasar modern seperti Alfamart
dan Indomart yang kian ketat dan gencar melakukan ekspansi mereka hingga ke
wilayah perkampungan. Apa saja yang dilakukan para pedagang Pasar Siwalankerto
untuk terus bertahan menghadapi krisis ekonomi di tahun 2015.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dilakukan pedagang
di Pasar Siwalankerto untuk menarik minat konsumen?
2.
Cara-cara pedagang
menarik minat konsumen berdasarkan asal-usul?
Batasan Masalah
Area penelitian: Pasar Tradisional Siwalankerto jalan
Siwalankerto Selatan.
Sumber informasi: para pedagang pasar Siwalankerto.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara-cara pedagang dalam
menarik minat konsumen Pasar Siwalankerto
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat teoritis
Sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian
sejenis di masa mendatang.
2.
Manfaat praktis
Memberikan pengetahuan umum kepada
masyarakat tentang kebiasaan para pedagang pasar.
3.
Manfaat bagi peneliti
Sebagai tugas
akhir dari mata kuliah Metodologi Penelitian.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pernyataan yang belum
dibuktikan kebenarannya. Arikunto (2006:71) berpendapat bahwa hipotesis adalah
suatu kesimpulan yang belum final, masih harus diuji kebenarannya atau jawaban
sementara. Secara teknis hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan
mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel penelitian. Berdasarkan variable yang ada dalam penelitian ini,
maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut.
1.
Ada hubungan yang signifikan antara cara
pedagang dalam berjualan dan minat konsumen untuk membeli.
2.
Tidak ada hubungan yang signifikan antara
cara pedagang dalam berjualan dan minat konsumen untuk membeli.
Sistematika Penulisan
Dalam
penelitian ini akan dijelaskan secara singkat mengenai dasar-dasar pembahasan
penelitian, bab demi bab guna memberikan gambaran lebih rinci terhadap arah
pembahasan. Maka itu penelitian ini dibagi menjadi lima bab yaitu:
Bab
I Pendahuluan
Di dalam bab ini akan
dijelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, dan Sistematika Penulisan.
Bab
II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini akan
dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan Teori-Teori
Strategi Pemasaran, Fungsi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Konsep Pemasaran,
Faktor-Faktor Pemasaran, Langkah Penerapan Pemasaran, dan Bauran
Pemasaran.
Bab
III Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan
mengenai Ruang Lingkup Penelitian, dan Metode Pengumpulan Data.
Bab
IV Pembahasan
Bab ini akan membahas
tentang hasil dari penelitian.
Bab
V Kesimpulan
Bab ini membahas tentang
kesimpulan dan daftar pustaka.
II. Tinjauan Pustaka
Landasan Teori
Teori Tentang Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang
dan jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Kotler (2001)
mengemukakan definisi
pemasaran berarti
bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan
maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan
bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut
Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. The American Marketing
Association mengungkapkan definisi pemasaran yaitu pelaksanaan kegiatan dunia
usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasaran
adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang
serta jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka.
Fungsi Pemasaran
Terdapat
tiga fungsi pemasaran yaitu:
1.
Fungsi pertukaran, dimana terdiri dari fungsi
pembelian dan fungsi penjualan.
2.
Fungsi fisis, yaitu meliputi: fungsi
pengangkutan, fungsi penyimpanan, dan fungsi pemrosesan.
3.
Fungsi penyedia sarana, meliputi: informasi
pasar, penanggungan resiko, standarisasi, dan pembiayaan.
1.
Fungsi Pertukaran
Produk
harus dijual dan dibeli setidaknya sekali dalam proses pemasaran. Fungsi
Pertukaran yaitu melibatkan kegiatan yang menyangkut pengalihan hak kepemilikan
dari satu pihak ke pihak lainnya dalam sistem pemasaran. Pihak-pihak yang
terlibat dalam proses ini adalah pedagang, distributor dan agen yang memperoleh
komisi karena mempertemukan pembeli dan penjual. Fungsi Pertukaran dalam Fungsi
Pemasaran terdiri atas dua hal yaitu:
a. Fungsi Penjualan
Tugas pokok
pemasaran adalah mempertemukan permintaan dan penawaran (pembeli dan penjual).
Hal ini dapat dilakukan secara langsung maupun dengan perantara. Fungsi
penjualan meliputi beberapa fungsi tambahan antara lain:
1.
Fungsi perencanaan dan pengembangan produk.
Sebuah produk yang memuaskan konsumen merupakan tujuan mendasar dari semua
usaha pemasaran. Perencanaan dan pengembangan produk dianggap sebagai fungsi
produksi, tetapi hal itu juga penting untuk pemasaran.
2.
Fungsi mencari kontak. Fungsi ini meliputi
tindakan-tindakan mencari dan membuat kontak dengan para pembeli.
3.
Fungsi menciptakan permintaan. Fungsi ini
meliputi semua usaha yang dilakukan oleh para penjual untuk mendorong para
pembeli membeli produk-produk mereka. Termasuk pada tindakan menjual secara
individu, dengan undian atau mengadakan reklame.
4.
Fungsi melakukan negosiasi. Syarat serta
kondisi penjualan harus dirundingkan oleh para pembeli dan penjual. Termasuk
merundingkan kualitas, kuantitas, waktu, harga, pengiriman, cara pembayaran dan
sebagainya.
5.
Fungsi melakukan kontak. Fungsi meliputi
persetujuan akhir untuk melakukan penjualan dan transfer hak milik.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi
pembelian yaitu meliputi segala kegiatan dalam rangka memperoleh produk dengan
kualitas dan jumlah yang diinginkan pembeli serta mengusahakan agar produk
tersebut siap dipergunakan pada waktu dan tempat tertentu dengan harga yang
layak.
Fungsi Pembelian, sebagai berikut :
·
Fungsi
perencanaan. Pembeli harus mempelajari pasar mereka sendiri untuk mengetahui
kualitas, jenis dan kuantitas produk yang mereka perlukan. Konsumen akhir juga
harus dapat membuat keputusan mengenai produk yang mereka miliki.
·
Fungsi mencari
kontak. Fungsi ini meliputi usaha-usaha mencari sumber produk yang mereka
inginkan. Penting bagi seorang pembeli agar mencari para penjual yang dapat
menawarkan produk atau jasa tertentu.
·
Fungsi
assembling. Persediaan harus dikumpulkan untuk digunakan dalam proses produksi
oleh para produsen dan pedagang eceran atau untuk dikonsumsi sendiri oleh para
konsumen akhir.
·
Fungsi
mengadakan perundingan. Dalam hal ini syarat serta kondisi pembelian harus
dirundingkan terlebih dahulu dengan pihak penjual agar tidak ada perselisihan
di kemudian hari.
·
Fungsi kontrak.
Setelah syarat dan kondisi tertentu telah disepakati, selanjutnya dibuat
perjanjian akhir dalam bentuk kontrak jual beli dan perpindahan hak milik
terjadi.
2. Fungsi Fisis
Kegunaan
waktu, tempat dan bentuk ditambahkan pada produk ketika produk diangkut,
diproses dan disimpan untuk memenuhi keinginan konsumen. Oleh karena itu,
fungsi fisis meliputi hal-hal berikut
·
Pengangkutan.
Pengangkutan merupakan gerakan perpindahan barang-barang dari asal mereka
menuju ke tempat lain yang diinginkan (konsumen).
·
Penyimpanan
atau penggudangan. Penyimpanan berarti menyimpan barang dari saat produksi
mereka selesai dilakukan sampai dengan waktu mereka akan dikonsumsi.
·
Pemrosesan.
Bahan hasil pertanian sebagian besar adalah bahan mentah bagi industri sehingga
pengolahan sangat diperlukan untuk memperoleh nilai tambah (value added).
3. Fungsi Penyedia Sarana
Fungsi penyediaan sarana adalah
kegiatan-kegiatan yang dapat membantu sistem pemasaran agar mampu beroperasi
lebih lancar. Fungsi ini meliputi hal-hal berikut.
·
Informasi
Pasar. Pembeli memerlukan informasi mengenai harga dan sumber-sumber penawaran.
Infomasi pasar ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik itu media massa,
pemerintahan, perusahaan swasta maupun lembaga pendidikan.
·
Penanggungan
resiko. Pemilik produk menghadapi resiko sepanjang saluran pemasaran.
·
Standarisasi
dan Grading. Standarisasi memudahkan produk untuk dijual dan dibeli, sedangkan
grading adalah klasifikasi hasil pertanian kedalam beberapa golongan mutu yang
berbeda-beda, masing-masing dengan label dan nama tertentu.
·
Pembiayaan.
Pemasaran modern memerlukan modal (uang) dalam jumlah besar untuk membeli
mesin-mesin dan bahan-bahan mentah, serta untuk menggaji tenaga kerja. Proses
pemasaran pun menghendaki pembrian kredit kepada pembeli.
Tujuan Pemasaran
Secara umum, pemasaran memiliki
tujuan yaitu:
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk
yang kita hasilkan dan penjual dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
- Penjual dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai
dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk,
pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk
agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa
sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses
bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat di
dalamnya yang disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran
dibuat dengan tiga factor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus
berorientasi pada konsumen/pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan
perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Menurut
Swastha dan Irawan, (2005:10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Hal-Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
menerapkan Strategi Pemasaran
Menerapkan strategi Pemasaran diawali
dengan menganalisa secara
keseluruhan dari situasi perusahaan pemasar harus melakukan analisis SWOT
dimana ia memiliki kekuatan (strengths[S]), kelemahan (weakness[W]), peluang (opportunities[O]),
dan ancaman (threats[T]), perusahaan secara keseluruhan.
·
Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan
internal, sumber daya, dan factor situasional positif yang dapat membantu
perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya.
·
Kelemahan (Weakness) meliputi keterbatasan
internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa
perusahaan.
·
Peluang (Opportunities) adalah faktor atau
tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
·
Ancaman (Threats) adalah faktor pada
linkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi
performa perusahaan.
Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran
Penerapan
Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah berikut:
·
Segmentasi Pasar (Market Segmentation),
adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk
atau bauran pemasaran terpisah.
·
Penetapan Target Pasar (Market Targeting),
yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih
satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari
merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang
tepat atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam
produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasar nya, sebagian besar
perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini
terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen.
·
Diferensiasi dan Posisi Pasar
(Differentiation and Market Position), perusahaan harus memutuskan bagaimana
mendifferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi
apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat
yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen,
pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah
produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak
mempunyai alasan untuk membelinya.
Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran
Pemasaran Terintegrasi
Setelah
strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan
merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan alat pemasaran
taktis terkendali-produk, harga, tempat dan promosi yang dipadukan perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran.
Bauran
pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “lima P” yaitu:
·
Produk (Product),
Menurut Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo (1998 : 194): adalah suatu sifat yang
komplek bak dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer,
yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Kombinasi
barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi:
ragam, kualitas, desain, fitur, nama merk, dan kemasan.
·
Harga (Price), adalah variabel penuh
resiko untuk dijadikan dasar dalam mengembangkan program pemasaran tetapi
beberapa pengecer bekerja baik dan harga sebagai salah satu daya tarik mereka
(Engel, Blacwell dan Miniard, 1995 : 259). Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo (1998 :
211) harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, potongan harga, periode pembayaran
dan persyaratan kredit.
·
Tempat (Place), kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: lokasi, saluran
distribusi, persediaan, transportasi, dan logistik. Lokasi adalah keputusan
yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan
ditempatkan (Lupoyadi, 2001). Konsumen yang berbelanja akan mempertimbangkan
dan memilih lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang strategis dan tepat akan
lebih menguntungkan karena sebagian konsumen akan lebih menyukai tempat yang
mudah dijangkau dengan mudah seperti dekat dengan tempat tinggal konsumen dan
secara tidak langsung akan mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja.
·
Promosi (Promotion), berarti aktivitas yang
menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi: iklan
dan promosi penjualan. Promosi adalah salah satu kegiatan dalam bidang
pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan mempengaruhi
kosumen baik secara langsung maupun tidak langsung (Alex S. Niti Semito,
1993:126).
·
Doa (Pray) menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan dengan
tujuan untuk mendapatkan sesuatu.
III. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
survey dan observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah para pedagang di Pasar
Krempyeng Siwalankerto. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner dimana kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yg
berhubungan dengan pemasaran, teknik pedagang dalam mempengaruhi konsumen,
langkah-langkah para pedagang dalam mempertahankan eksistensinya, dan cara
pedagang dalam berpromosi berdasarkan asal-usul. Kuesioner yang digunakan
berisi tentang identitas pedagang terdiri dari usia, jenis kelamin, jenis
dagangan, status pedagang. Mengenai nama memang sengaja tidak perlu dicantumkan
(anonymous) demi menjaga kerahasiaan responden.
Lokasi Peneltian
Penelitian
akan dilakukan di Pasar Krempyeng Siwalankerto yang beralamat di jalan
Siwalankerto Selatan.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilakukan kurang lebih selama dua bulan yakni mulai bulan November –
desember 2015. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif memberikan
keuntungan dalam hal kecepatan
pengumpulan data.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari subyek atau objek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan peneliti. Populasi menggambarkan berbagai karakteristik subjek
penelitian untuk kemudian menentukan pengambilan sampel. Berdasarkan pemahaman
tersebut maka diputuskan bahwa penentuan populasi dalam penlitian ini adalah
para pedagang di Pasar Krempyeng Siwalankerto.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.
Variabel
Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Variabel X = pedagang pasar tetap
Variabel Y = pedagang pasar musiman
Pengumpulan Data
Untuk mengetahui cara-cara pedagang
dalam menarik minat konsumen di Pasar Krempyeng Siwalankerto maka pengumpulan
data dilakukan menggunakan angket kuesioner dimana yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner teknik pemasaran. Angket kuesioner yang
digunakan adalah angket tertutup dimana responden hanya memilih jawaban yang
telah disediakan untuk memperingkas waktu penelitian.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu
alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner,dan alat
tulis. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau
responden dan alat tulis untuk mengisi lembar tersebut sesuai dengan tujuan
penelitian. Tujuan pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi
yang relevan tentang cara pemasaran pedagang.
IV. Pembahasan
Data Responden Berdasarkan Status Pedagang
Dari
20 pedagang Pasar Krempyeng Siwalankerto 14 orang merupakan pedagang tetap dan
sisanya 6 orang adalah pedagang musiman seperti pada diagram berikut ini.
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun)
|
Jumlah
|
Presentase %
|
20-29 tahun
|
3
|
15
|
30-39 tahun
|
5
|
25
|
40-49 tahun
|
10
|
50
|
>50 tahun
|
2
|
10
|
Total
|
20
|
100%
|
Dari data diatas dapat diketahui bahwa responden paling
banyak berada di usia 40-49 tahun.
Data Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Presentase
|
Pria
|
12
|
60
|
Wanita
|
8
|
40
|
Total
|
20
|
100%
|
Data Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Suku Bangsa
|
Jumlah
|
Persentase
|
Jawa
|
17
|
85
|
Madura
|
2
|
10
|
Sunda
|
1
|
5
|
Total
|
20
|
100%
|
Berdasarkan
data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pedagang berasal dari Jawa (17
orang), selanjutnya adalah Madura (2 orang) kemudian yang paling sedikit adalah
Sunda (1 orang).
Hasil dari penyebaran kuesioner
Setelah peneliti
menyebarkan lembar kuesioner kepada para pedagang pasar, peneliti menemukan
hasil sebagai berikut.
1. Di dalam
pasar kegiatan apa yang sering anda lakukan ?
Menawarkan barang (6) (30%) Melayani
pembeli (14) (70%)
Berdasarkan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa responden yang menjawab menawarkan barang
adalah pedagang yang menjual kebutuhan sekunder seperti baju, aksesoris,
sandal, alat rumah tangga, dan sebagainya. Sementara yang menjawab melayani
pembeli adalah pedagang yang menjual kebutuhan primer seperti sayuran, ikan,
dan makanan jadi.
2. Apakah
sikap ramah kepada pelanggan penting untuk menarik minat pembeli ?
Ya (20) (100%) Tidak Bisa jadi
Keramahan
dalam berdagang sangat penting bagi pedagang untuk mendapatkan pelanggan
sebanyak mungkin. Oleh karena itu seluruh responden menjawab ya.
3.
Bagaimana reaksi anda ketika ada pelanggan yang tiba-tiba memutuskan untuk
tidak jadi beli padahal sebelumnya dia sudah menawar barang tersebut ?
Marah Sedih Tenang/Biasa
saja (20) (100%)
Walaupun
data diatas menyatakan seluruh responden menjawab tenang/biasa. Akan tetapi
waktu peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan ada beberapa responden
yang merasa agak sedikit kecewa/marah terhadap pembeli yang melakukan hal
tersebut.
4. Ketika
menawarkan barang ke konsumen apakah anda menjelaskan kelebihan dan kekurangan
barang tersebut ?
(11) Ya, saya menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk tersebut. (55%)
(3) Saya cuma menjelaskan
kelebihan produk saya. (15%)
(6) Tidak, saya tidak
menjelaskan apapun. (30%)
Hasil data
dari pertanyaan nomor 4 tergantung menurut jenis dagangan responden. Mereka
yang menjawab pilihan terakhir adalah mereka yang berdagang kebutuhan pokok
seperti sayuran, ikan dan makanan jadi karena antara penjual dan pembeli sudah
tahu kondisi barang tersebut. Sementara yang menjawab pilihan pertama dan kedua
adalah mereka yang berdagang kebutuhan non pokok seperti pakaian, alat rumah
tangga, dan sebagainya dikarenakan pembeli kurang paham dengan barang yang akan
dibelinya.
5. Ketika
ada pelanggan yang kebetulan membeli produk cacat tetapi dia tidak tahu akan
tetapi anda tahu hal tersebut. Apa yang anda lakukan ?
(18) Memberitahukan
hal tersebut kepada pelanggan. (90%)
(2) Tidak
memberitahukan hal tersebut. (10%)
Sebanyak 18
orang berlaku jujur dengan menjawab pilihan pertama dan sisanya 2 orang memilih
pilihan kedua sewaktu peneliti menanyakan hal tersebut kepada responden. Mereka
menjawab dengan alasan keuntungan.
6. Menurut
anda adakah hubungan antara spiritualitas dengan perdagangan ?
(10) Ya
(50%) (9) Tidak
(45%) (1) Tidak
tahu (5%)
Berdasarkan
data tersebut sebanyak 10 dari 20 orang mengatakan ya pada pertanyaan nomor 6
dan 9 orang menjawab tidak sementara 1 orang menjawab tidak tahu.
7. Jika
usaha anda sedang sepi/lesu, apa yang akan anda lakukan (berhubungan dengan
keyakinan) ?
(1)
Pergi ke dukun/paranormal (5%) Melakukan ritual
(19) Berdoa
kepada Tuhan (95%) Pasrah
kepada nasib/ tidak melakukan apapun
Dari 20
responden, 19 orang menjawab berdoa kepada Tuhan menurut kepercayaan
masing-masing sedangkan 1 orang menjawab pergi ke dukun. Sebenarnya hal ini
sulit dibuktikan secara ilmiah karena berhubungan dengan hal gaib dan tidak
kasat mata. Oleh karena itu peneliti hanya bisa berpegang pada data responden.
8. Apakah
anda percaya jika benda-benda seperti jimat penglaris, tatanan fengshui,
rapalan doa, dan ritual tertentu bisa mendatangkan rejeki/hoki dalam
perdagangan ?
(5) Ya (25%)
(14) Tidak (70%) (1) Tidak
tahu (5%)
Sebanyak 14
responden menjawab tidak untuk pertanyaan nomor 8 sementara itu 5 orang
menjawab ya dan 1 orang menjawab tidak tahu.
9. Apakah
cara tersebut berhasil ?
(9) Ya
(45%) (4) Tidak (20%)
Ini adalah
lanjutan dari pertanyaan nomor 7 yang menanyakan tentang keberhasilan cara
nomor 7. Sebanyak 9 responden menjawab ya dan 4 responden menjawab tidak sedangkan
sisanya 7 orang memilih tidak menjawab.
10. Apakah
anda akan tetap menggunakan cara-cara tersebut untuk bertahan di masa sulit
seperti sekarang dan untuk di masa depan ?
(16) Ya
(80%) (4) Tidak
(20%) Tidak
tahu
Sebanyak
16 responden menjawab ya dan 4 lainnya menjawab tidak di pertanyaan terakhir.
Pertanyaan terakhir adalah pertanyaan tentang cara pedagang untuk bertahan di
situasi sulit seperti sekarang dan untuk di masa yang akan datang.
V. kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan serta pada pembahasan bab IV mengenai Cara-Cara Pedagang Pasar Dalam
Menarik Minat Konsumen di Pasar Krempyeng Siwalankerto, maka peneliti dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Kesimpulan mengenai apa yang dilakukan
pedagang dalam menarik minat konsumen
Setelah peneliti mendapatkan data dari hasil
pembagian kuesioner dan melakukan observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
sikap ramah, sabar, dan berlaku jujur terhadap pelanggan sangat penting untuk
dapat menarik minat mereka dan tak lupa berdoa kepada Tuhan sebagai usaha
terakhir dari kerja keras para pedagang di Pasar Krempyeng Siwalankerto. Dan
juga sebagai pembuktian dari hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara cara pedagang
dalam berjualan dan minat konsumen untuk membeli.
Kesimpulan mengenai cara pedagang
menarik minat konsumen berdasarkan asal-usul
Setelah
peneliti melakukan survey dan observasi pada pedagang Pasar Krempyeng
Siwalankerto, peneliti menyimpulkan bahwa pedagang yang berasal dari Jawa
terlihat lebih pendiam dibandingkan dengan mereka yang berasal dari Madura
maupun Sunda. Dan pedagang dari Sunda adalah pedagang yang paling aktif
diantara lainnya. Akan tetapi, pedagang dari Jawa mempunyai pelanggan lebih
banyak dari pedagang Madura ataupun Sunda.
Saran
Setelah
melakukan penelitian, pembahasan, dan analisis pada para pedagang Pasar
Krempyeng Siwalankerto, maka peneliti memberikan saran yang bisa digunakan
sebagai masukan untuk mengatasi kekurangan yang ada yaitu:
1.
Bagi para pedagang Pasar Krempyeng Siwalankerto bahwa pengisian kuesioner ini
hendaklah diisi dengan kejujuran. Karena penelitian ini bertujuan untuk
kepentingan tugas akhir mata kuliah metodologi penelitian dan bukan untuk
mengganggu dan mengorek rahasia pedagang dan juga sebagai masukan untuk
pedagang dalam meningkatkan kinerja mereka.
2.
Bagi para pembaca khususnya mahasiswa yang akan melakukan penelitian di bidang
yang sama, jika akan menggunakan penelitian ini sebagai referensi, maka
hendaknya penelitian ini perlu dikaji kembali karena tidak tertutup kemungkinan
masih ada kekurangan maupun keterbatasan.
Daftar Pustaka
Blaxter,
Loraine, Christina Hughes, and Malcolm Tight. 2006. How to Research Third Edition.
Open University Press, New York.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001.
Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II. Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi,
Rambat. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta. Salemba Empat.
Stanton,
W.J. 1994. Prinsip Pemasaran I. Erlangga, Jakarta.
Nazir,
Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Salemba Empat.
Basu,
Swastha dan Irawan. 2005. Asas-asas Marketing. Liberty, Jogjakarta.
Tjiptono,
Fandi. 2005. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Edisi Kedua, Yogyakarta.
Arikunto,
Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Simamora,
Henry. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE, Yogyakarta.
Nitisemito,
Alex. S. 1992. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. BPFE UGM, Yogyakarta.
Basu,
Swastha dan Ibnu Sukotjo. 1993. Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta.
Engel,
Blackwell dan Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara, Jakarta.
Firdaus,
Muhammad. 2009. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara, Jakarta.
Internet
No comments:
Post a Comment