Thursday, April 28, 2016

LGBT di Indonesia

LGBT di Indonesia
Akhir-akhir ini marak terjadi kasus penyimpangan seksual di Indonesia. Kelompok-kelompok yang melakukan hal tersebut dikenal dengan sebutan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) apalagi setelah kasus selebriti tanah air Saipul Jamil yang melakukan pencabulan dengan laki-laki muda berusia 17 tahun. Mengetahui hal itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia langsung mengambil sikap tegas terkait hal ini dengan mengeluarkan delapan butir pernyataan sikapnya atas kasus Saipul dan disertai rekomendasi terkait dengan perlindungan anak agar kejadian serupa tak terulang dan menempuh langkah-langkah hukum untuk memastikan perlindungan anak dengan segera memulihkan korban dan menghukum pelaku supaya jera. Juga diharuskan untuk direhabilitasi agar pelaku tidak terus memiliki perilaku menyimpang. Disamping itu, pihak KPAI secara khusus berkoordinasi dengan kepolisian untuk penanganan kasus ini merujuk pada Undang-undang Perlindungan Anak. Selain itu, phak KPAI juga menyusun langkah-langkah preventif dengan mencegah seluruh tayangan yang memvisualisasikan “kebanci-bancian” meskipun untuk bahan candaan dan lawakan agar tidak melahirkan permisivitas terhadap aktivitas sosial yang menyimpang di kalangan anak-anak. Kasus Saipul seakan menjadi contoh bahwa perubahan orientasi seksual seseorang bisa terjadi karena faktor situasi yaitu ketika disitu dia tidak menemukan perempuan untuk dijadikan objek pemuas nafsunya melainkan laki-laki, jadi dia melakukannya dengan laki-laki tersebut. Selain itu masih banyak contoh lain dari LGBT di Indonesia tetapi sebelum itu, mari kita pahami makna sebenarnya dari LGBT itu sendiri.
            Istilah LGBT atau GLBT tidak bisa diterima oleh setiap orang (Finnegan, Dana G.). Sebagai contoh, beberapa berpendapat bahwa penyebab-penyebab transgender dan transeksual tidak sama dengan gay, lesbi, dan biseksual (GLB) (Wilcox, Melissa M.). Pendapat ini berpusat pada ide yang transgender dan transeksual harus lakukan dengan identitas gender, atau pemahaman seseorang dari menjadi atau tidak menjadi seorang laki-laki atau perempuan terlepas dari orientasi seksual mereka (Alexander, Jonathan). Banyak orang telah mencari istilah umum untuk mengganti banyak istilah yang ada (Atkins, Dawn). Kata seperti homo dan pelangi sudah dicoba tetapi tidak diadopsi secara luas (Armstrong, Elizabeth A.). Homo memiliki banyak konotasi seksual negative pada orang yang lebih tua yang mengingat kata ini sebagai sebuah celaan dan penghinaan (Atkins, Dawn). Pelangi/rainbow memiliki konotasi menyebut kembali kaum hippies, pergerakan New Age dan organisasi seperti Jesse Jackson’s Rainbow/PUSH Coalition di Amerika.
            Apakah penderita LGBT bisa disembuhkan? Tentu saja bisa dengan penanganan yang tepat seperti terapi kejiwaan dan konseling agar penderitanya bisa disembuhkan dan tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Sumber            Suara Nasional
Finnegan, Dana G.; McNally, Emily B. (2002). Counseling Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender Substance Abusers: Dual Identities. Haworth Press. ISBN 1-56023-925-5.
Wilcox, Melissa M. (2003). Coming Out in Christianity: Religion, Identity, and Community. Indiana University Press. ISBN 0-253-21619-2.
 Alexander, Jonathan; Yescavage, Karen (2004). Bisexuality and Transgenderism: InterSEXions of The Others. Haworth Press. ISBN 1-56023-287-0.
Armstrong, Elizabeth A. (2002). Forging Gay Identities: Organizing Sexuality in San Francisco, 1950–1994. University of Chicago Press. ISBN 0-226-02694-9. Retrieved 2008-07-05.


Wednesday, April 20, 2016

Cara Mengatasi Serangan Malware pada Browser

Cara Mengatasi Serangan Malware pada Browser

    Malware, kepanjangan dari Malicious Software adalah suatu software yang digunakan untuk merusak sistem operasi, mengumpulkan informasi pribadi, mendapatkan akses ke computer pribadi, dan menampilkan iklan yang tidak diharapkan (Wikipedia). Malware mungkin bisa beraksi diam-diam, bermaksud untuk mencuri informasi, memata-matai computer pengguna untuk masa tertentu tanpa sepengetahuan pengguna. Malware bisa sangat menjengkelkan ketika sedang asyik browsing di internet tiba-tiba muncul gelombang halaman iklan yang sangat banyak atau saat membuka laman baru muncul iklan yang mengganggu dan hampir menutupi laman tersebut. Keadaan ini bisa menghabiskan isi paket data anda dikarenakan laman tersebut juga menggunakan paket data anda. Solusi yang memungkinkan adalah dengan mengclose iklan tersebut satu per satu. Akan tetapi itu adalah tindakan percuma karena setelah beberapa saat iklan tersebut muncul lagi dan lagi. Atau kasus lain adalah ketika kita sedang browsing google, kita akan diarahkan bukan pada browser google, melainkan sistem browser lain seperti id.search.yahoo yang isi dari sistem itu kebanyakan berupa iklan dan sekalipun ada biasanya sangat tidak nyambung dengan apa yang dicari. Kasus lain yang merupakan contoh dari malware adalah bocornya foto-foto bugil Jennifer Lawrence di akun icloud miliknya. Padahal icloud adalah aplikasi dari apple yang keamanannya sangat dijamin. Diduga malware ikut andil dalam hal tersebut dengan menyusup sebagai suatu aplikasi dan secara diam-diam memantau aktivitas pengguna tanpa disadari. Lalu hasil dari pantauan tersebut dimanfaatkan oleh hacker untuk kemudian disebarluaskan. Maka dari itu seorang pengguna smartphone atau laptop jeli dan waspada terhadap segala sesuatunya. Pertama-tama kita harus mengenali jenis-jenis malware, penyebab malware, dan solusi untuk mengatasi malware yang akan saya bahas berikut ini.
            Yang paling utama adalah jenis-jenis malware. Mulai dari virus dan worm, virus adalah program computer yang tersembunyi diantara yang lain yang nampak tidak berbahaya yang menggandakan dirinya sendiri dan memasuki file atau program lain dan melakukan aksi malicious (seperti merusak data)(Indiana University). Sedangkan worm adalah program malware yang berdiri sendiri yang secara aktif menyebarkan dirinya sendiri lewat jaringan internet untuk menginfeksi computer lain. Perbedaan dari virus dan worm adalah virus membutuhkan pengguna untuk menjalankan program terinfeksi bagi virus untuk menyebarkannya sementara worm menyebarkan dirinya sendiri (Encyclopedia Britannica). Selain itu ada Trojan horse, dinamakan Trojan horse sesuai dengan strateginya yaitu mengundang seseorang untuk mengunduh aplikasi atau video tertentu (kebanyakan video porno) yang di dalamnya tersembunyi kode untuk tujuan tertentu. Kode ini dengan segera berefek pada sesuatu yang tidak diharapkan seperti mengenkripsi file pengguna atau mengunduh lebih banyak virus secara tersembunyi. Banyak dari pengguna internet yang tidak menyadari akan hal ini dan mereka sangat tidak sadar bahwa selama ini mereka mengunduh malware jenis ini yang terbungkus rapi di dalam suatu aplikasi. Jenis Trojan yang paling berbahaya adalah Zeus Trojan. Setelah itu ada rootkit, begitu program malware di install di dalam sistem biasanya akan bersembunyi untuk menghindari deteksi. Paket software yang dikenal sebagai rootkit mengijinkan persembunyian ini dengan memodifikasi sistem operasi, jadi malware mampu bersembunyi dari si pengguna. Rootkit mampu mencegah suatu proses malicious untuk nampak dari proses daftar sistem atau menjaga filenya untuk dibaca (Mc Dowell, Mindi).
            Berikutnya adalah penyebab sebuah gadget rentan akan infeksi malware. Salah satunya adalah kelemahan keamanan di suatu software. Malware memanfaatkan kelemahan keamanan di dalam suatu sistem operasi, di dalam aplikasi (seperti browser, dan versi lama dari Microsoft Internet Explorer yang didukung oleh Windows XP) (Kaspersky Lab), atau dalam versi dari plugin browser seperti Adobe Flash Player, Adobe Acrobat atau Reader, atau Java (Rashid Fahmida Y.). Kadang-kadang meskipun mengupgrade versi baru plugin tidak otomatis menguninstall versi sebelumnya. Penasehat keamanan dari provider plugin mengumumkan untuk mengupdate secara aman. Kerapuhan umum ditetapkan di CVE IDs dan terdaftar di Database Kerapuhan Nasional Amerika. Secunia PSI adalah contoh software yang gratis untuk pemakaian personal yang akan memeriksa PC untuk kerentanan software yang ketinggalan jaman dan memperbaruinya. Penyebab lain adalah desain yang tidak aman atau kesalahan pengguna. Computer baru awalnya harus di boot dari floppy disk, tetapi selain itu bisa saja menggunakan alat boot lain jika tersedia seperti floppy disk, CD-ROM, DVD-ROM, Flash drive USB atau jaringan. Distributor software jahat akan menjebak pengguna kedalam booting dari suatu device yang terinfeksi, contohnya suatu virus bisa membuat computer yang terinfeksi menambahkan kode menjalankan otomatis ke dalam suatu USB yang tertancap di situ. Sesorang yang kemudian menancapkan USBnya ke komputer lain akan terinfeksi juga dan menularkan infeksi dengan cara yang sama (CNET). Lebih umum, setiap device yang ditancapkan ke dalam port USB termasuk gadget seperti      lampu, kipas, speaker, mainan, bahkan mikroskop digital dapat digunakan untuk menyebarkan malware. Setelah itu adalah penggunaan sistem operasi yang sama. Ketika seluruh komputer di sebuah jaringan menjalankan sistem operasi yang sama, begitu merusakkan satu, satu worm bisa merusak semuanya( U. Kanlayasiri). Sebagai contoh suatu malware yang telah berhasil menginfeksi windows atau mac otomatis dia bisa menginfeksi seluruh perangkat yang menggunakan sistem tersebut.
            Terakhir adalah solusi untuk mengatasi malware. Ada beberapa cara untuk mengatasi malware salah satunya adalah  menggunakan software anti-virus dan anti-malware. Saat ini tersedia banyak anti-virus yang berbayar maupun gratis seperti avast, Kaspersky, avira, yac dan kesemuanya memiliki fungsi yang sama untuk melindungi komputer dari serangan malware. Secara umum, program anti-malware dengan dua cara yaitu : 1. Menyediakan real time protection melawan instalasi dari software malware pada komputer. 2. mendeteksi dan menghapus software malware yang telah terinstal di komputer, anti-malware akan menyediakan sebuah daftar dari setiap ancaman yang ditemukan dan mempersilahkan pengguna untuk memilih file mana yang harus dihapus atau dikarantina. Solusi selanjutnya adalah dengan tidak  menggunakan jaringan apapun atau yang dikenal dengan parallel network. Komputer bisa diproteksi dari malware dan komputer yang terinfeksi bisa dicegah dari penyebaran informasi rahasia, dengan menentukan suatu celah udara (memutuskan semua jaringan). Akan tetapi, malware masih bisa melewati celah ini di beberapa kondisi. Sebagai contoh, removable media bisa membawa malware menyebrangi celah ini.
            Malware adalah ancaman nyata di dunia maya apalagi di masa sekarang orang-orang lebih banyak menggunakan komputer dan internet untuk menyimpan dokumen rahasia dan melakukan transaksi keuangan. Untuk itu, masyarakat harus hati-hati untuk tidak terjangkit virus ini seperti menggunakan software asli dan antivirus. Selain itu juga harus hati-hati terhadap segala jenis aplikasi yang akan didownload. Mungkin beberapa diantaranya mengandung malware yang tersembunyi.  
           






Sumber
Wikipedia.org
 "What are viruses, worms, and Trojan horses?". Indiana University. The Trustees of Indiana University. Retrieved 23 February 2015.
 "computer virus – Encyclopedia Britannica". Britannica.com. Retrieved 28 April 2013.
McDowell, Mindi. "Understanding Hidden Threats: Rootkits and Botnets". US-CERT. Retrieved 6 February 2013.
 "Global Web Browser... Security Trends" (PDF). Kaspersky lab. November 2012.
Rashid, Fahmida Y. (27 November 2012). "Updated Browsers Still Vulnerable to Attack if Plugins Are Outdated". pcmag.com.
 "USB devices spreading viruses". CNET. CBS Interactive. Retrieved 18 February 2015.
"LNCS 3786 – Key Factors Influencing Worm Infection", U. Kanlayasiri, 2006, web (PDF):SL40-PDF.
"How Antivirus Software Works?". Retrieved 2015-10-16.