Wednesday, July 20, 2016

Pokemon Go, Dari Sebuah Aplikasi Game Menjadi Fenomena Sosial.

    

        Baru- baru ini, pengguna telepon seluler cerdas (smartphone) disibukkan dengan adanya sebuah game baru yang bernama Pokemon Go yang menjadi wabah dan mengakibatkan penggunanya di seluruh dunia kecanduan tak terkecuali di Indonesia. Kehadiran game Pokemon Go ramai diperbincangkan di seluruh dunia dikarenakan perkembangannya dari sebuah aplikasi game menjadi fenomena sosial. Pokemon dan game-game Pokemon sendiri sebenarnya sudah dikenal masyarakat sejak dulu, yang membedakan Pokemon go dari game Pokemon lain adalah pemain bisa menciptakan avatar lalu mencari, menangkap, dan melatih monster yang bertebaran di dunia maya melalui spot-spot yang ada di dunia nyata dan bertanding dengan sesama pokemon trainer lain persis seperti cerita yang ada di film pokemon. Selain itu yang berbeda dari Pokemon Go adalah game ini menggunakan layanan lokasi seperti google maps dan kamera ponsel sehingga pemain seakan akan bisa menangkap pokemon yang muncul di dunia nyata. Ketika gamer berjalan, avatarnya di dalam game juga ikut berjalan. Disamping itu, untuk menangkap pokemon diperlukan semacam bola yang bernama pokeballs. Pokeballs ini bisa didapatkan dengan check in di pokestops atau membelinya menggunakan koin, yang biasanya ada di lokasi seperti taman, tempat ibadah, air mancur bahkan ada yang menemukannya di dalam rumah. Akan tetapi, selalu ada dampak positif maupun negatif di dalam suatu fenomena masyarakat seperti Pokemon Go terlepas dari peranannya sebagai sebuah aplikasi game yang akan dijelaskan berikut ini.
            Game Pokemon Go memiliki beberapa manfaat yang berbeda dari game lain salah satunya adalah membuat gamer menjadi lebih aktif bergerak untuk mencari pokemon dibandingkan dengan game pada umumnya yang mengharuskan gamernya duduk diam di suatu tempat ataupun kalau bergerak terbatas pada suatu bagian tubuh tertentu seperti tangan. Selain itu, manfaat lain dari Pokemon Go adalah membuat gamer tergerak untuk mencari pokemon langka yang biasanya berada spot-spot tersembunyi yang jarang diketahui orang. Melalui hal tersebut, gamer bisa mengeksplorasi keindahan daerah yang sebelumnya tidak ia ketahui karena pada dasarnya seorang gamer adalah tipe orang yang malas gerak (mager). Di sisi lain Pokemon Go juga bermanfaat bagi perusahaan penyedia layanan navigasi seperti Google Map. Google Map sangat terbantu dengan adanya game ini karena dapat membantu kerja mereka dalam memetakan dan mengetahui lokasi yang dieksplor para pencari pokemon,    mungkin itulah salah satu alasan kenapa google bekerja sama dengan Niantec dalam mengembangkan game ini.
            Selain memiliki manfaat, Pokemon Go juga memiliki dampak negatif untuk para penggunanya seperti keasyikan mencari dan menangkap monster sampai lupa dengan keadaan sekitarnya seperti yang dilansir dari News.com.au, sebuah video pengawas  menampilkan seorang wanita yang terjebak di kuburan yang gerbangnya ditutup karena ia sibuk bermain Pokemon Go. Wanita ini mengakui bahwa ia ke kuburan tersebut untuk menangkap beberapa Pokemon dan gerbangnya terbuka. Namun saat ia ingin keluar, gerbang kuburan tersebut sudah ditutup dan wanita tersebut hanya bisa menangis. Sebuah petunjuk yang mengatakan agar tombol 'Exit' ditekan jika gerbang kuburan tertutup sempat memberi harapan, sayangnya tombol tersebut rusak dan tidak berfungsi. Pada akhirnya wanita tersebut menelpon 911 untuk meminta bantuan. Adapula kecelakaan yang terjadi di New York karena sang pengemudi bermain Pokemon Go sambil menyetir. Polisi lokal memberikan pernyataan bahwa mobil yang menabrak pohon menjadi tidak berbentuk, namun untungnya pria yang menyetir mobil tersebut hanya luka ringan. Pengemudi mobil mengakui bahwa bermain Pokemon Go membuatnya tidak fokus sehingga keluar jalur mobil dan menabrak pohon. Selain itu Pokemon Go juga bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan spionase mengingat game ini juga mampu untuk memetakan lokasi disamping ancaman dari hacker dan juga malware.             
            Terlepas dari peranannya sebagai aplikasi game, Pokemon Go berkembang sebagai fenomena sosial masyarakat. Pokemon Go tidak bisa dinilai positif juga tidak pula dinilai negatif seperti yang diungkapkan oleh beberapa pihak dan media mengingat tujuan dari penemu dan pengembang game ini hanya untuk suatu terobosan dalam bidang teknologi dan entertaintment. Masyarakat hanya bisa memilah dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak terlalu larut dalam menyikapi hal ini. 

Sumber: News.com.au