Kesalahan-kesalahan Interview dalam
Menyeleksi Seseorang untuk suatu Pekerjaan.
Banyak percobaan
telah menunjukkan bahwa dalam menyeleksi seseorang untuk sebuah pekerjaan,
menginterview/ mewawancarai adalah, suatu halangan dan bahkan mungkin
menyebabkan masalah. Studi-studi ini telah memperlihatkan bahwa penilaian yang
sangat berbeda dari pewawancara dan sedikit atau bahkan tidak berhubungan
dengan kemampuan pelamar kerja. Dari banyak alasan kenapa ini seharusnya
terjadi, ada empat alasan berikut ini.
Pertama adalah
suatu kesalahan yang disebut sebagai “Halo Efek.” Jika seseorang memiliki satu sifat baik yang
terlihat jelas, maka sifat-sifatnya yang lain akan dinilai lebih baik dari yang
sebenarnya. Dapat dikatakan seseorang yang berpakaian rapid an menunjukkan
kepercayaan diri dinilai mampu melakukan suatu pekerjaan dengan baik, tanpa
memperhatikan kemampuan mereka sesungguhnya. Selanjutnya adalah “Efek
Berbingkai” pada dasarnya menjelaskan kesalahan yang sama, tetapi berfokus pada
satu sifat/ciri jelek tertentu. Maksudnya adalah seorang individu akan dinilai
tidak mampu melakukan suatu pekerjaan dikarenakan suatu kecacatan contoh:
penampilan fisik, tinggi badan dan sebagainya.
Pewawancara juga
berprasangka dengan “Efek Unggul” kesalahan ini terjadi ketika penafsiran dari
informasi setelahnya dirubah oleh informasi sebelumnya. Oleh sebab itu, di
dalam sebuah situasi wawancara, si pewawancara menghabiskan banyak waktunya
untuk mencoba menegaskan suatu kesan yang diberikan oleh kandidat di
momen-momen awal. Banyak studi telah berulangkali mendemonstrasikan bahwa kesan
seperti itu tidak berhubungan dengan ketangkasan dari si pelamar.
Fenomena
lain yang dikenal sebagai “Efek Kontras” juga condong pada pemikiran dari
pewawancara. Seorang kandidat yang cocok mungkin diremehkan karena dia berbeda
dari orang sebelumnya yang kelihatan sangat cerdas. Demikian juga seorang
kandidat yang berkemampuan rata-rata yang didahului oleh seseorang yang
memberikan penampilan yang lemah mungkin dinilai lebih cocok daripada dia yang
sebenarnya.
Karena interview
sebagai suatu bentuk dari seleksi personal ditunjukkan tidak memadai,
prosedur-prosedur seleksi lain telah ditemukan lebih akurat memprediksi
kecocokan kandidat. Dari bermacam tes yang kelihatan paling berhasil untuk melakukan
ini adalah kemampuan kognitif pelamar sebagaimana diukur dengan suatu macam tes
verbal dan spasial.